SUMBER-SUMBER HUKUM YANG FORMAL
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang
berupa tulisan, dokumen,
naskah, dsb, yang dipergunakan oleh
suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya
pada masa tertentu. Menurut Tjipto
Rahardjo “Sumber yang melahirkan
hukum digolongkan dari dua kategori,
yaitu sumber-sumber yang bersifat
hukum dan yang bersifat sosial. Sumber
yang bersifat hukum merupakan
sumber yang diakui oleh hukum sendiri
sehingga secara langsung bisa
melahirkan atau menciptakan hukum.
Menurut Edward Jenk, terdapat tiga
Sumber-sumber Hukum Tata Negara.
sumber hukum yang biasa ia sebut dengan
istilah “forms of law”yaitu: (1)
Statutory; (2) Judiciary; dan(3)
Literaty. Menurut G.W. Keeton, sumber
hokum terbagi atas : Binding Sources (formal),
yang terdiridari: a) Custom; b)
Legislation; c) Judicial
precedents dan Persuasive Sources (materiil), yang
terdiri: a) Principles of morality or
equity; b) Professional opinion.
Sedangkan sumber hukum menurut Sudikno
Mertokusumo yaitu terbagi
atas dua hal :
1. Sumber Hukum Materiil adalah tempat
dari mana materi itu diambil.
Sumber hukum materiil ini merupakan
faktor yang membantu
pembentukan hukum, misalnya hubungan
sosial, hubungan kekuatan
politik, situasi sosial ekonomis,
tradisi (pandangan keagamaan,
kesusilaan), hasil penelitian ilmiah,
perkembangan internasional, keadaan
geografis, dll.
2. Sumber Hukum Formal merupakan tempat
atau sumber dari mana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum. Hal
ini berkaitan dengan bentuk
atau cara yang menyebabkan peraturan
hukum itu formal berlaku. Yang
diakui umum sebagai sumber hukum formal
ialah UU, perjanjian antar
negara, yuris prudensi dan kebiasaan.
Sumber Hukum Menurut Joeniarto terdiri
dari :
o Sumber hukum dalam penggunaan
pengertian sebagai asalnya hukum
positip.
o Sumber hukum dalam penggunaan pengertian
sebagai bentuk-bentuknya
hukum dimana sekaligus merupakan tempat
diketemukannya aturanaturan
dan ketentuan hukum positipnya.
o Sumber hukum dalam penggunaan
pengertian sebagai hal-hal yang
seharusnya menjadi isi hukum positip.
o Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum RI.
o Proklamasi merupakan tindakan pertama dari Tata Hukum Indonesia.
Macam -
macam sumber hukum formal di Indonesia, antara lain :
- Undang – undang : Ada dua jenis UU yakni dalam arti material yaitu setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi semua warga negara dan dalam arti formal yaitu peraturan karena bentuknya disebut UU
- Kebiasaan : Perbuatan yang diulang – ulang terhadap hal yang sama dan kemudian diterima serta diakui oleh masyarakat
- Yurisprudensi :Keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh UU dan dijadikan oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa
- Traktat : Perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai persoalan – persoalan tertentu yang menjadi kepentingan yang bersangkutan
- Doktrin : Pendapat ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas – asas penting dalam hukum dan penerapannya
SUBJEK HUKUM
Subjek hukum adalah
pendukung hak dan kewajiban yang disebut orang. Orang menurut konsep hukum
terdiri atas manusia dan badan hukum. Manusia adalah subjek hukum menurut konsep
biologis, sebagai gejala alam, sebagai makhluk budaya ciptaan Tuhan yang
dilengkapi dengan asas, perasaan, dan kehendak. Badan hukum adalah subjek hukum
menurut konsep yuridis, sebagai gejala hidup bermasyarakat, sebagai badan
ciptaan manusia berdasar pada hukum, memiliki hak dan kewajiban seperti
manusia.
Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia dan badan hukum.
1. Manusia (naturlife persoon)
Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang oleh hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap" hukum. Maka dalam melakukan perbuatan-perbuatan hukum mereka harus diwakili atau dibantu oleh orang lain.
2. Badan Hukum (recht persoon)
Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status "persoon" oleh hukum sehingga mempunyai hak dann kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Perbedaan badan hukum dengan manusia sebagai pembawa hak adalah badan hukum tidak dapat melakukan perkawinan, tidak dapat diberi hukuman penjara, tetapi badan hukum dimungkinkan dapat dibubarkan.
Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia dan badan hukum.
1. Manusia (naturlife persoon)
Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang oleh hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap" hukum. Maka dalam melakukan perbuatan-perbuatan hukum mereka harus diwakili atau dibantu oleh orang lain.
2. Badan Hukum (recht persoon)
Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status "persoon" oleh hukum sehingga mempunyai hak dann kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Perbedaan badan hukum dengan manusia sebagai pembawa hak adalah badan hukum tidak dapat melakukan perkawinan, tidak dapat diberi hukuman penjara, tetapi badan hukum dimungkinkan dapat dibubarkan.
OBJEK HUKUM
Obyek hukum ialah segala sesuatu yang dapat menjadi hak dari subyek hukum. Atau segala sesuatu yang dapat menjadi obyek suatu perhubungan hukum. Obyek hukum dapat pula disebut sebagai benda. Merujuk pada KUHPerdata, benda adalah tiap-tiap barang atau tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.
Benda itu sendiri dibagi menjadi :
1. Berwujud / Konkrit
a. Benda bergerak
- bergerak sendiri, contoh : hewan.
- digerakkan, contoh : kendaraan.
b. Benda tak bergerak, contoh tanah, pohon-pohon dsb.
2. Tidak Berwujud/ Abstrak contoh gas, pulsa dsb.
Obyek hukum ialah segala sesuatu yang dapat menjadi hak dari subyek hukum. Atau segala sesuatu yang dapat menjadi obyek suatu perhubungan hukum. Obyek hukum dapat pula disebut sebagai benda. Merujuk pada KUHPerdata, benda adalah tiap-tiap barang atau tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.
Benda itu sendiri dibagi menjadi :
1. Berwujud / Konkrit
a. Benda bergerak
- bergerak sendiri, contoh : hewan.
- digerakkan, contoh : kendaraan.
b. Benda tak bergerak, contoh tanah, pohon-pohon dsb.
2. Tidak Berwujud/ Abstrak contoh gas, pulsa dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar